
Christy Titaley,- Penelitian berjudul “Intervensi Digital untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri Menuju Kemandirian Kesehatan di Wilayah Kepulauan Maluku” dilaksanakan selama sembilan bulan, dengan fase intervensi berlangsung selama tiga bulan. Studi ini dilakukan di tiga sekolah menengah atas (SMA) yang berlokasi di tiga pulau berbeda di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia, yaitu SMA Negeri 12 di Pulau Saparua, SMA Negeri 2 di Pulau Amahai, dan SMA Negeri 16 di Pulau Haruku.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi anemia pada remaja putri, yang sebagian besar disebabkan oleh rendahnya kepatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggunya. Suplementasi TTD mingguan merupakan salah satu intervensi yang telah diterapkan oleh pemerintah dalam upaya pengendalian anemia. Data survei di Kota Ambon menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri mencapai 50%, sementara tingkat kepatuhan konsumsi TTD masih rendah, yaitu hanya 15%. Dalam penelitian ini, tiga kelompok intervensi diterapkan di tiga sekolah yang berbeda:
- Kelompok pertama menerima intervensi berupa pesan pengingat berbasis WhatsApp.
- Kelompok kedua menerima intervensi melalui aplikasi digital ‘Jaga Diri’.
- Kelompok ketiga (kontrol) tidak menerima intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan dalam peningkatan pengetahuan di seluruh kelompok. Namun, kepatuhan konsumsi TTD meningkat secara signifikan pada kedua kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan aplikasi ‘Jaga Diri’ menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan pesan WhatsApp. Selain itu, peningkatan kepatuhan konsumsi TTD juga menunjukkan korelasi positif dengan peningkatan kadar hemoglobin.
Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa intervensi digital, baik melalui pesan pengingat WhatsApp maupun aplikasi ‘Jaga Diri’, efektif dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD. Oleh karena itu, pendekatan ini berpotensi berkontribusi terhadap penurunan prevalensi anemia pada remaja putri, khususnya di wilayah kepulauan dengan akses layanan kesehatan yang terbatas.