
Nelson Gaspersz,- Potensi pangan pertanian salah satunya adalah kacang tanah yang banyak dibudidaya oleh masyarakat pesisir di Maluku, seperti di Desa Uwen Pantai, Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Produksi kacang tanah secara tradisional atau industri rumah tangga oleh masyarakat Desa Uwen Pantai sejauh ini berupa kacang tanah mentah, kacang tanah yang telah dikeringkan, dan kacang tanah sangrai yang dikonsumsi sendiri dan juga diperjualbelikan pada kalangan terbatas atau masyarakat sekitar. Tim PkM Universitas Pattimura yang terdiri dari Nelson Gaspersz, S.Si., M.Si., Shielda N. Joris, S.Si., dan Priska M. Pattiasina, S.Si., M.Sc. melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna berupa alat pemanggang pasir berputar termodifikasi untuk peningkatan produksi kacang sangrai bagi kelompok industri rumah tangga di dan Desa Uwen Pantai. Kapasitas sekali produksi dengan menggunakan alat pemanggang pasir berputar termodifikasi dapat menampung kacang tanah 5–10 Kg (toleransi maksimal 15 Kg) dengan media pasir yang digunakan seberat 15 Kg serta membutuhkan waktu pemanasan selama 2–3 jam menggunakan kompor bersumbu. Kegiatan ini berhasil meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi tepat guna, memberdayakan masyarakat melalui peningkatan produksi kacang tanah sangrai dengan kualitas yang baik dan dikemas pada kemasan alumunium berlabel, serta membantu pemasaran produk kacang sangrai pada tahap awal. Melalui kegiatan PkM ini diharapkan masyarakat lebih terberdayakan dan mandiri dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
